OPINI | Pergantian tahun masehi memang menjadi suatu hal yang sangat mewah bagi seluruh masyarakat di penjuru dunia ini, tak terkecuali di Negara Indonesia. Fenomena pergantian tahun kerap kali dimeriahkan oleh kelompok - kelompok masyarakat dengan pesta kembang api, pesta hiburan seni dan makan bersama.

Dari tahun ke tahun, fenomena pergantian tahun baru kian meningkat. Yang awalnya, perayaan pergantian tahun baru hanya dilakukan oleh masyarakat di wilayah perkotaan dan masyarakat kalangan menengah atas. Namun, kini (Tahun 2022-2023) perayaan pergantian tahun tersebut sudah merasuk hampir diseluruh elemen masyarakat termasuk di wilayah masyarakat pedesaan.

Banyak aktifitas yang dilakukan dalam menyambut tahun baru, diantaranya ada yang mengisinya dengan kegiatan - kegiatan pengajian dan sholawat bersama, namun juga ada pula yang mengisinya dengan kegiatan berpesta yang banyak menghambur - hamburkan uang dan waktu. Selain itu, bagi mereka yang hidup di desa dan dengan keterbatasan ekonomi, merayakan pergantian tahun dengan makan bersama, bakar - bakar ikan dan berkumpul bersama dengan sanak saudara dan tetangga.

Dari simpulan - simpulan di atas dapat digambarkan bahwa kini (2022-2023), pergantian tahun menjadi sebuah malam yang istimewa diseluruh kalangan masyarakat. Bahkan kerelaannya untuk merayakan pergantian tahun melebihi kerelaan untuk membeli makanan ketika perayaan Hari Raya Idul Fitri (Bagi Umat Islam).

Begitulah fenomena pergantian tahun sekarang ini yang kian lama kian semakin penuh dengan perubahan yang signifikan. 

Penulis : A. Khoiris